Kisah Inspiratif Alumni PENABUR
Anton Wardaya, yang akrab dipanggil kak AW oleh murid-muridnya, adalah sosok yang sangat mencintai bidang pendidikan. Terinspirasi dari sosok ibunya yang juga seorang guru, semangat dan kecintaan Anton dituangkannya melalui berbagai karya yang menunjukkan pemikiran-pemikiran untuk meningkatkan kualitas dan memeratakan pendidikan.<br><br> Setelah menyelesaikan pendidikannya (Anton lulus dengan gelar S1 Matematika dari Universitas Parahyangan, S1 Teknologi Pangan dari Universitas Padjajaran, S2 Matematika dari Institut Teknologi Bandung, dan S3 di bidang Sistem Informasi dari Universitas Bina Nusantara) (Resume Anton Wardaya), Anton berkarir sebagai guru di beberapa universitas dan sekolah dengan fokus di mata pelajaran matematika. <br> <br> Merasa bahwa aspirasinya belum dapat sepenuhnya direalisasikan melalui institusi tempatnya bekerja, Anton mendirikan Wardaya College pada tahun 2013 dengan visi mencetak murid-murid yang berprestasi di tingkat dunia. Berbekal pengalamannya sebagai peraih medali emas penghargaan siswa pada tahun 2008, Anton Wardaya berkesempatan untuk bertemu dengan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.<br> Anton membuat pelatihan-pelatihan kompetisi akademis yang dalam waktu singkat berhasil mengirim murid-murid Indonesia memenangkan berbagai kompetisi di dalam dan luar negeri, termasuk berbagai olimpiade internasional (daftar prestasi).<br><br>Anton kemudian melengkapi program Wardaya College dengan kelas-kelas persiapan masuk universitas, dengan fokus universitas-universitas terkemuka di dalam dan luar negeri. Pada saat ini murid-murid Wardaya College telah diterima lebih dari 100 universitas terkemuka di dunia.<br><br>Selain mencetak murid-murid berprestasi, Anton juga bercita-cita membantu pemerataan pendidikan. Sadar bahwa Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan bahwa banyak anak Indonesia yang belum mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, Anton juga meluangkan waktunya untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melakukan berbagai pelatihan di berbagai pelosok Indonesia, yang sebagian merupakan daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).<br> Sebagai pendidik, Anton menunjukkan kepedulian yang tinggi kepada murid-muridnya. Pada saat ini, tidak sedikit alumni Wardaya yang terus menjalin komunikasi dengannya. Bahkan, beberapa di antaranya menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk Wardaya College, misalnya dengan menjadi pengajar. Kepedulian Anton terhadap murid terlihat dari berbagai cerita, terutama pada cerita Dewi Suryana yang dibantu melanjutkan pendidikannya. (Kisah Dewi Suryana: Dari Keluarga Sederhana, Lulus Memuaskan di Singapura) <br> Di tengah-tengah kesibukannya di Wardaya College, Anton menyempatkan diri untuk menjadi juri pada berbagai lomba tingkat regional dan nasional, pembicaran dalam seminar matematika dan simposium guru nasional, menulis buku matematika olimpiade dan buku pelajaran Matematika serta aktif dalam kegiatan sosial, kemanusiaan dan berbagai organisasi.
Lihat DetailEvent ini diselenggarakan oleh ALUMNI PENABUR INDONESIA, dan didukung keynote speaker dan narasumber berkompeten dibidangnya.